Sabtu, 22 Maret 2014

A.

Kini, kembali lagi rasa itu mengalir menggelitik perasaan dan pikiran, jarang ini terjadi dan tentu kamu tau, ketika ini terjadi kepada siapaun itu, dunia akan terasa coklat, manis dan lembut.

Kenapa?, kamu musti tau, ketika objek itu datang mengisi pikiran, memenuhi ronga-rongganya, tak ada tempat yang lain untuk beradu, cuman dia, objek itu.

Kenapa begitu?, Apakah kau pernah merasakan rasa gembira yang tak terkira? melihat hal biasa jadi luar biasa setelah sesaat pertemuanmu dengan seseorang? pernah? oh tentulah kau pernah merasakannya.

Em, dia tau?, Saya rasa tidak, untuk apa juga dia musti tau, saya senang merasakan ini sendiri, mungkin untuk saat ini, mungkin selamanya, cukup kamu yang tau, karna persatuan takkan pernah terjadi, mungkin kamu pikir saya egois, tak mau berbagi kesenangan, ah bosan, saya tak pernah mengharapkan orang senang karna perbuatan saya, karna akhirnya saya yakin kalau rasa itu tumbuh dari dalam diri setiap orang, hanya saja banyak orang yang tak pernah sadar akan itu, kasihan,  orang - orang itu kasihan. Untuk saat ini saya menyimpulkan bahwa tugas saya adalah Peduli dan mau menerima, karna itu adalah kunci untuk hidup bahagia dan membahagiakan, tentu kamu tau maksud saya.

Em, bagaimana dia?, yah biasa-biasa saja, kamu musti tau, kalau situasi ini bukan yang pertama untuk saya, cukup banyak yang terjadi di waktu lalu, hanya sadja, entah mengapa saya masih mau melakukan ini, rasa ini, terlalu membahagiakan.

***
Apakah rasa itu bisa di ukur?

Coba kamu lihat keatas, apakah bulan terlihat jelas?,

Tidak. Sebentar lagi pasti hujan.

Coba perhatikan lagi, bintang-bintang dengan anggun mengelilinginya, saya melihatnya.

Kamu mulai gila.

Bisa jadi, tapi saya yakin itu tidak 100% tepat, karna saya sadar kebahagian ini hanya sementara, akan berakhir sama dengan yang telah terjadi diwaktu lalu, lucu, saya seakan berubah menjadi seorang peramal yang sangat bijak dan yakin akan apa yang akan terjadi nanti, Kamu tau, ini hanya rasa dan nafsu?, ya, rasa dan nafsu bukan yang lain, saya menyayanginya tapi tak mengharapkan hal sama, itulah rasa, dan saya juga menginginkannya tapi tak mengharapkan hal yang sama darinya, itulah nafsu, mereka bukan yang lain.
***