Selasa, 16 Desember 2014

Sam Smith

Setelah album Gajah-nya Tulus, beberapa hari ini saya mendengarkan beberapa single dari Sam Smith, seorang seniman berdarah Inggis yang berhasil mencuri perhatian dunia musik lewat single-nya yang berjudul "Stay With Me" dari album In The Lonely Hour.

Sebagai penikmat musik amatiran, saya sangat butuh radio sebagai pengingat bahwa musik terus berubah dan bertambah, bahwa di ujung dunia sana ada seorang seniman yang memang pantas untuk diapresiasi, di malam menjelang dinihari, dari headset kecil yang sedang mengalunkan lagu-lagu malam sebagai pengantar tidur dari salah satu radio 24 Hours di kota Jogja yang sedang dingin-dinginnya di musim hujan ini #halahDramaBanget, untuk pertamakalinya saya mendengarkan Stay With Me nya Sam Smith, "Gila .... Suaranya" respon pertama saya, memang agak lebay sih.

Hari-hari setelahnya, saya mendengarkan beberapa single melalui streaming SoundCloud dengan memanfaatkan fasilitas wifi kantor, membaca beberapa informasi dari banyak artikel di internet dan yang membuat saya "Wow" adalah pengakuannya di media bahwa dia adalah seorang .......... / *Cari Sendiri yah. 

Terlepas dari itu semua, saya dibuat merenung di lagu "Lay Me Down" .......

Yes, I do, I believe
That one day I will be where I was
Right there, right next to you
And it's hard, the days just seem so dark
The moon, the stars are nothing without you

Your touch, your skin,
Where do I begin?
No words can explain the way I’m missing you
Deny this emptiness, this hole that I’m inside
These tears, they tell their own story

Pernah merasakan orang yang sangat kita cintai musti pergi menginggalkan kita?, dengan alasan apapun, tentu itu sangat berat, perlu banyak hari untuk berdamai dengan keadaan, tidak gampang berdamai dengan masalalu yang menyayat, berat bro berat.

You told me not to cry when you were goneBut the feeling’s overwhelming, it's much too strong
Can I lay by your side, next to you, you
And make sure you’re alright?
I’ll take care of you,
And I don’t want to be here if I can’t be with you tonight


Saya punya cerita, saya pernah melihat nyata dari seorang Tentara yang menangis gara-gara diputuskan sang kekasih, ironis memang, tapi marilah kita kembali kepada hakekat seorang manusia yang pasti mempunyai otak dan perasaan, satu hal yang tidak dapat berbohong.

I’m reaching out to you
Can you hear my call?
This hurt that I’ve been through
I’m missing you, missing you like crazy


Dan begitulah rindu, sangat menyakitkan jika kita tak mendapat balasan dan entah apa yang bisa mengambarkan jika terbalaskan, pernahkah kalian merasakan? Like Crazy .....

Mungkin jika warga Indonesia mengenal sosok Tulus dengan suara dan lirik lagu yang unik, warga dunia mengenal Sam Smith sebagai seniman yang menghiptonis pendengarnya dengan lirik-lirik yang mengajak untuk lebih merenungkan apasih "Cinta" itu.

Akhir kata, saya musti mengakui kalau saya sangat mengagumi karakter suara Sam Smith! SANGAT!.



P.S : Tulisan ini dibuat saat pekerjaan terlalu membosankan untuk dilakukan.


Senin, 08 Desember 2014

Komitmen oh Komitmen

Tak terhitung jumlahnya komitmen-komitmen yang sudah saya dustakan, berhenti ditengah jalan ataupun yang tak pernah dilaksanakan, tapi walaupun sehina itu, saya tetap harus memulai lagi, memupuk dan membangun lagi komitmen-komitmen baru, apakah akan berakhir layaknya drama atau hanya sekedar wacana, walahualam, saya tetap senang berjudi dengan sebuah komitmen.

Tapi, di zaman yang juga hina ini, ketika budaya "sesuka hati" menjadi dominan kiblat manusia manusia yang katanya modern, apakah kau pernah mendengar dan melihat seseorang yang memegang teguh komitmennya?

Saya tidak mencari pembelaan, hanya ingin menyadarkan orang-orang sekitar yang terlalu mendramatisir kehidupan dikala komitmen yang dibangun harus kandas ditengah jalan.

Dan juga ..... bahwasanya saya tidak sendiri!!!

Dari sekian banyak keadaan yang bisa dijadikan komitmen, saat ini saya memilih komitmen berat setidaknya menurut saya saat ini, berat tapi sederhana, hanya ingin bangun pagi, bisa menjalankan ibadah subuh, jogging pagi, sarapan dan tidak telat datang kantor, sehabis itu keadaan kembali normal hingga malam menjelang, bacaanlah yang membuat saya tertidur, yah cuman itu, cuman ingin setiap malam sebelum tidur bisa membaca buku, Just it, Sederhanakan?

Sederhana yang membuat saya harus berkomitmen kepada diri sendiri.

Ah ... selagi saya masih mempunyai semangat untuk menjalani, kenapa tidak, setidaknya saya pernah merasakan dan menikmati hal - hal sederhana tersebut, sehingga slogan "Bahagia Itu Sederhana" tidak hanya menjadi kata-kata yang menimbun diatas gambar - gambar kehidupan tetapi dapat membuat senyuman kemenangan di atas wajah.

Hanya itu kok, sederhana bukan?