Selasa, 16 Desember 2014

Sam Smith

Setelah album Gajah-nya Tulus, beberapa hari ini saya mendengarkan beberapa single dari Sam Smith, seorang seniman berdarah Inggis yang berhasil mencuri perhatian dunia musik lewat single-nya yang berjudul "Stay With Me" dari album In The Lonely Hour.

Sebagai penikmat musik amatiran, saya sangat butuh radio sebagai pengingat bahwa musik terus berubah dan bertambah, bahwa di ujung dunia sana ada seorang seniman yang memang pantas untuk diapresiasi, di malam menjelang dinihari, dari headset kecil yang sedang mengalunkan lagu-lagu malam sebagai pengantar tidur dari salah satu radio 24 Hours di kota Jogja yang sedang dingin-dinginnya di musim hujan ini #halahDramaBanget, untuk pertamakalinya saya mendengarkan Stay With Me nya Sam Smith, "Gila .... Suaranya" respon pertama saya, memang agak lebay sih.

Hari-hari setelahnya, saya mendengarkan beberapa single melalui streaming SoundCloud dengan memanfaatkan fasilitas wifi kantor, membaca beberapa informasi dari banyak artikel di internet dan yang membuat saya "Wow" adalah pengakuannya di media bahwa dia adalah seorang .......... / *Cari Sendiri yah. 

Terlepas dari itu semua, saya dibuat merenung di lagu "Lay Me Down" .......

Yes, I do, I believe
That one day I will be where I was
Right there, right next to you
And it's hard, the days just seem so dark
The moon, the stars are nothing without you

Your touch, your skin,
Where do I begin?
No words can explain the way I’m missing you
Deny this emptiness, this hole that I’m inside
These tears, they tell their own story

Pernah merasakan orang yang sangat kita cintai musti pergi menginggalkan kita?, dengan alasan apapun, tentu itu sangat berat, perlu banyak hari untuk berdamai dengan keadaan, tidak gampang berdamai dengan masalalu yang menyayat, berat bro berat.

You told me not to cry when you were goneBut the feeling’s overwhelming, it's much too strong
Can I lay by your side, next to you, you
And make sure you’re alright?
I’ll take care of you,
And I don’t want to be here if I can’t be with you tonight


Saya punya cerita, saya pernah melihat nyata dari seorang Tentara yang menangis gara-gara diputuskan sang kekasih, ironis memang, tapi marilah kita kembali kepada hakekat seorang manusia yang pasti mempunyai otak dan perasaan, satu hal yang tidak dapat berbohong.

I’m reaching out to you
Can you hear my call?
This hurt that I’ve been through
I’m missing you, missing you like crazy


Dan begitulah rindu, sangat menyakitkan jika kita tak mendapat balasan dan entah apa yang bisa mengambarkan jika terbalaskan, pernahkah kalian merasakan? Like Crazy .....

Mungkin jika warga Indonesia mengenal sosok Tulus dengan suara dan lirik lagu yang unik, warga dunia mengenal Sam Smith sebagai seniman yang menghiptonis pendengarnya dengan lirik-lirik yang mengajak untuk lebih merenungkan apasih "Cinta" itu.

Akhir kata, saya musti mengakui kalau saya sangat mengagumi karakter suara Sam Smith! SANGAT!.



P.S : Tulisan ini dibuat saat pekerjaan terlalu membosankan untuk dilakukan.


Senin, 08 Desember 2014

Komitmen oh Komitmen

Tak terhitung jumlahnya komitmen-komitmen yang sudah saya dustakan, berhenti ditengah jalan ataupun yang tak pernah dilaksanakan, tapi walaupun sehina itu, saya tetap harus memulai lagi, memupuk dan membangun lagi komitmen-komitmen baru, apakah akan berakhir layaknya drama atau hanya sekedar wacana, walahualam, saya tetap senang berjudi dengan sebuah komitmen.

Tapi, di zaman yang juga hina ini, ketika budaya "sesuka hati" menjadi dominan kiblat manusia manusia yang katanya modern, apakah kau pernah mendengar dan melihat seseorang yang memegang teguh komitmennya?

Saya tidak mencari pembelaan, hanya ingin menyadarkan orang-orang sekitar yang terlalu mendramatisir kehidupan dikala komitmen yang dibangun harus kandas ditengah jalan.

Dan juga ..... bahwasanya saya tidak sendiri!!!

Dari sekian banyak keadaan yang bisa dijadikan komitmen, saat ini saya memilih komitmen berat setidaknya menurut saya saat ini, berat tapi sederhana, hanya ingin bangun pagi, bisa menjalankan ibadah subuh, jogging pagi, sarapan dan tidak telat datang kantor, sehabis itu keadaan kembali normal hingga malam menjelang, bacaanlah yang membuat saya tertidur, yah cuman itu, cuman ingin setiap malam sebelum tidur bisa membaca buku, Just it, Sederhanakan?

Sederhana yang membuat saya harus berkomitmen kepada diri sendiri.

Ah ... selagi saya masih mempunyai semangat untuk menjalani, kenapa tidak, setidaknya saya pernah merasakan dan menikmati hal - hal sederhana tersebut, sehingga slogan "Bahagia Itu Sederhana" tidak hanya menjadi kata-kata yang menimbun diatas gambar - gambar kehidupan tetapi dapat membuat senyuman kemenangan di atas wajah.

Hanya itu kok, sederhana bukan?

Minggu, 26 Oktober 2014

Tentang Perjalanan

Saya menghitung-hitung waktu, kurang lebih 6 tahun sudah saya meninggalkan rumah, kuliah di tanah seberang adalah rencana awal, seiring waktu semua berubah.

Tempat, teman, keadaan, pembahasan, lingkungan dan aspek lainnya lah yang membuat semua itu berubah, indah tapi sungguh menguras emosi. mimpi- mimpi yang terbincangkan dengan semangat tinggi kini hanya masih menjadi mimpi dan tak sedikit yang menikung kearah yang sungguh berlawanan. Tapi semua itu tak masalah, buktinya kita tetap menjalani tujuan-tujuan di tikungan tersebut dengan suka dan cita, walaupun mungki ketika mimpi-mimpi itu kembali hadir di sela-sela aktifitas hari, penyesalan dan gelisah selalu sigap membuntuti.

Jogja tetap menjadi prioritas saya setelah kuliah selesai dan kita musti sadari tidak semua rencana selalu berjalan mulus, tidak perlu menunggu lama untuk sebuah kesempatan berkarir setelah kuliah hanya tersisa gelar di belakang nama. Bali siap menyambut, dengan lapang dada dan hati terbuka dengan perasaan senang saya mendaratkan kaki di Bali, pulau yang akan saya tinggali.

Saya senang menghabiskan waktu di tempat baru, ada teman baru, bisa kumpul bareng teman-teman lama, makan makanan yang belum bernah di makan, menikmati pesta - pesta, pantai, acara budaya, alam, semua sangat menyenangkan, indah dan berkesan. Dalam perjalanan, ada dimana kita musti memaknai hari yang telah berlalu, menyentuh dan kembali menghayati kejadian demi kejadian yang lalu dan kemudian membandingkan, menimang-nimang kedepannya akan seperti apa.

Saya memang selalu berucap, bahwa keinginan untuk tinggal menetap di Pulau Dewata sangat besar, hingga sekarangpun kemauan itu tak pudar sedikitpun, tetapi apa yang menganjal dihati, ketika waktu berjalan, saya berfikir, mungkin jika memang suatu saat nanti saya bisa menetap lama di pulau ini, saya tidak dengan keadaan dan pekerjaan seperti ini, liburan dengan jangka waktu lama mungkin bisa menjadi pilihan atau menetap dengan pekerjaan yang tertular oleh hobi mungkin bisa jadi solusi, yang jelas saat ini saya belum siap disini dengan jangka waktu lama.

Saya kembali mendaratkan kaki di Jogja, selang beberapa hari saya memilih untuk menghabiskan waktu di sebuah desa di dekat kota Kediri untuk memantapkan Bahasa Inggris saya.

3 bulan yang cukup menguras energi untuk belajar, apa yang saya dapatkan? Teman, Teman dan Teman. Saya sudah berusaha keras untuk mengikuti setiap program yang sudah saya susun agak rapi  selama di Pare, sayangnya kemalasan saya terlalu banyak mengambil ahli hari-hari disana. Tetap berpikir positif kata banyak orang, yah, karna kemalasan tersebutlah saya bertemu dan mengenal beberapa orang disana yang akhirnya persahabatanpun terjalin, indah sungguh indah dan untuk pertama kalinya saya memandang kemalasan sebagai sebuah hal positif. Love, Peace & Gaul.

Kembali ke Jogja adalah pilihan tepat, di pagi bolong setahun yang lalu, saya mendapat kabar kesempatan bekerja dari seorang teman kuliah, dengan malas-malas dan sedikit perasaan percaya tidak percaya, saya mengikuti serangkaian tes, Gampang! tesnya gampang!, kata-kata yang keluar dari mulut kami berdua, tapi memang betul, apasih susahnya mengerjakan soal yang sebelumnya kita sudah diberikan materi yang akan di teskan, diberi waktu dalam hitungan hari untuk mempelajari materi tersebut dan tesnyapun sangat berhubungan dengan latar belakang S1 kami, enteng kami melangkah keluar rungan dengan senyum sumringah, girang tak terkira.

Disinilah saya, memulai kehidupan dengan status pekerja di kota nyaman ini, Jogja. Hari - hari masih tetap bergelut dengan komputer tapi kali ini pekerjaan lebih ringan, hanya banyak waktu habis di gunakan untuk mengetik surat bukan coding lagi, saya bersyukur tapi tak jarang juga suntuk dengan rutinitas yang itu - itu sadja.

***
Ini bukan soal waktu, tapi apa yang telah terjadi, betul - betul membawa perubahan besar terhadap kehidupan saya, dengan apa yang saya lakukan saat ini, saya mampu menghidupi kehidupan sehari-hari saya, bayar kost dan membeli beberapa liter bensin. cukup. Penghasilan saya cukup.

Saya terkadang berfikir untuk pulang ke rumah di sulawesi, memulai lagi kehidupan baru, mencari kerja dan selama-lamanya disana, sangat nyaman pastinya. Saya sering mendengar kisah teman-teman yang sudah jauh beruntung di sulawesi sana. Dengan penghasilan sama dengan saya disini bahkan kebanyakan lebih, mereka bisa benar - benar menikmati, tanpa harus berfikir masalah kost & makan. Enak betul.

Berkat beberapa teman yang menguatkan dan keluarga yang mendukung, saya bersyukur dengan keadaan sekarang, menukar sebagian penghasilan dengan pengalaman. Mungkin jika saya berharap peruntungan di tempat saya dibesarkan, saya tidak se egois ini, se mandiri ini, se sakit kemarin, se bahagia malam kemarin, ketemu orang-orang hebat, melihat budaya yang jauh berbeda dengan budaya akar saya, mencoba makanan - makanan aneh (belalang goreng contohnya), mendengarkan dan menikmati musik yang ternyata sangat beragam, melihat pertunjukkan dari musisi - musisi kebanggaan bangsa, menikmati perjalanan ke Mahameru dan pulau Sempu, menemani teman mengerjakan tesis di kedai kopi sudut kota, membaca koleksi buku-buku sambil selonjoran di kamar kost, menatap nanar tumpukan pakaian kotor di sudur kamar, makan bareng sepupu-sepupu kalau sudah gajian, menginap 12 malam di hotel kece, jogging pagi di lapangan Renon, keluar masuk toko buku di desa kecil Ubud atau hanya duduk di sudut ruangan dengan di temani cappuccino panas yang aromannya pun sudah sangat menggoda.

Semua memberi kesan dan perasaan yang akan terus di kenang. kenangan yang akan selalu membuat senyuman di wajah.

Semua hanyalah masalah pilihan, tidak ada paksaan, kita hidup cuman sekali, mimpi yang tak menjadi kenyataan atau keinginan-keinginan kecil yang selalu tertunda adalah hal biasa, nikmatilah hidup selagi kita bisa, orang musti marah dan sedih bahkan menangis untuk merasakah kesabaran dan kebahagian itu benar-benar indah dan sungguh damai.

Sebagai penggemar buku karya pejalan Agustinus Wibowo, perasaan saya tertulis di salah satu kutipannya,

"Rumah, buat saya sekarang, adalah sebuah keadaan batin, bukan tempat"

Saya bersyukur untuk semua ini.

I remember when the beautiful sun say hello to me, #sunrise #StumbulHill #Magelang



Love, Peace & Gaul ~Mornene Quote~

Sabtu, 17 Mei 2014

Mei

Dear Mei ....

Hallo my sweet baby, welcome world ....

Pagi tadi saya dikejutkan dengan kabar gembira dari adik bapakmu, tante Reni (kelak kamu akan memanggilnya dengan nama itu), lewat pesan singkat, dia bilang kalau kamu telah lahir waktu subuh tadi, saya tentunya sangat senang, bagaimana tidak, beberapa hari sebelumnya, prediksi dokter meleset seminggu lebih, kamu membuat semua orang khawatir, tante Reni bahkan sempat menyuruh ibumu untuk lari-lari kecil setiap pagi, katanya sih biar kamu cepat lahir, tapi ibumu terlalu malas untuk melakukan itu dan entah apa yang ibumu perbuat hingga kamu akhirnya mau menyambut dunia hina ini.

Tangisanmu pasti membuat semua orang bahagia, bahkan mungkin sampai menitikan air mata, ibumu pasti, sayang bapakmu tak bisa menemani ibumu melewati detik-detik kelahiranmu, ia harus kembali bekerja setelah menghabiskan waktu berhari-hari menemani ibumu menunggu kamu terlahir didunia ini hanya saja tanda-tanda itu tak pernah hadir sampai akhirnya bapakmu musti melakukan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat, tapi tenang saja honey, dia pasti sangat menyayangimu, begitu juga tante dan paman-paman mu, apalagi ke 4 kakek dan nenekmu, kita berbahagia semua, kamu adalah berkah, malaikat kecil untuk kami semua, kamu pantas disayang, tenang saja, itu janji kami.

15 Mei 2014, Kamu tau sayang? kalau kamu lahir ketika Umat Budha merakayakan Hari Besar Waisak 2558, bapak Jusuf Kalla berulangtahun dan semua orang sedang bahagia menikmati liburannya? kamu sunggu beruntung disambut kegembiraan, senyuman dan kasih sayang, Pastinya untuk kami, keluargamu, sangat bahagia karna kamu. Oh iya pasti kamu bertanya, Jusuf Kalla itu siapa? Bapak JK orang sering sebut, salah satu orang yang inspiratif yang paman tau, paman punya buku biografinya, saya akan simpankan untukmu, kelak kalau kamu sudah bisa membaca, silahkan pinjam, kamu bebas membacanya, termasuk juga buku-buku koleksi saya yang lain, kamu harus senang membaca sayang, itu pesan om yang pertama.

Sore tadi saya menelpon nenek kamu, seperti biasa dia pasti akan super duper sibuk mengurus hal-hal yang luar biasa untuknya, seperti waktu persiapan pernikahan ayah dan ibumu, nenek sampai pingsan karna capek dan om Tomo, adik bapak yang ke - 2 marah besar saat itu. Dia pasti bahagia dengan kehadiranmu, terdengar dari nafasnya yang serasa tergesa-gesa, bapakmu belum bisa datang menemuimu sehingga nenek musti bergantian bersama tante Reni menemanimu dan ibumu, mama (begitu om selalu memanggilnya) bercerita kalau kamu terlahir dengan bobot sekitar 3,9 kg, kamu selalu menangis kalau dibungkus kain selayaknya bayi yang baru lahir dan hebatnya kamu selalu berhasil keluar dari bungkusan itu, nenekmu terdengar bahagia menceritakan itu, ah dia pasti benar-benar bahagia sayang.

To Be Continue ......



P.S :
"Nanti om lanjutkan ceritanya yah, entar lagi Raisa mau manggung soalnya, saya mau siap-siap dulu".

Minggu, 04 Mei 2014

Sakit Yah Sakit!

Bukan malam yang panjang untuk saya bisa berbagi malam ini, kepala terasa berat, keringat terus mengalir, dan flu yang semakin terasa mengganggu. Saya hanya merindukan sebuah kesehatan.

Mungkin ini maksut Tuhan memerikan penyakit untuk hambanya agar manusia-manusia tau kalau menjaga kesehatan itu penting dan sadar bahwa membiayai kesehatan jauh lebih murah ketimbang musti membiayai suatu penyakit.

Flu sedang melanda saya malam ini, rasanya sungguh tidak enak, sakit kepala dan pernapasan yang terganggu, akibatnya yah susah tidur.

Mengingat-ingat penyakit ini terus mengintai kehidupan saya (bahkan mungkin anda juga), marilah kita barbagi bahagia dan dukanya, bukan maksut untuk menceritakan sakit itu bahagia, tapi bagaimana cara kita menanganinya.

Sudah banyak aktifitas olahraga yang saya lakukan dalam 2014 ini, karena saya sadar kalau sehat itu penting, Bulutangkisan, Renang dan yang paling rajin yah jogging di setiap weekend, aktifitas sehari-hari yang kurang banyak gerak, mengharuskan saya untuk melakukan olahraga agar anggota tubuh ini tetap fit dan sehat, walau terkadang semua itu tak berarti apa-apa.

Saya mengingat-ingat, diwaktu kuliah, saat penyakit ini menyerang tubuh, saya hanya butuh cukup banyak istirahat, minum air banyak-banyak dan makan ala kadarnya (keuangan tak pernah cukup menyuplai Buah segar dan Beberapa Roti Holland ataupun ke dokter hanya untuk menanyakan, "Dok saya sakit apayah?") butuh semalam atau 2 malam penyakit ini sembuh. Ada waktu disaat sebuah penyakit serius menyentuh saya, tapi ini memang harus dan wajip ke dokter, disaat saya membayar tebusan obat, saya hampir pinsan melihat harga obatnya, sungguh dokter itu secara idealis menggangap saya terlahir sebagai keluarga HJ. Kalla sehingga tak tanggung-tanggung memberikan obat yang hanya 5 kali minum (Obat cair, sekali minum 10 tetes, 5 kali minum nga nyampe 1/4 obat yang habis *Fuck) dengan harga selangit.

Seiring waktu, disaat saya sudah mulai mencari penghasilan sendiri, dengan entengnya saya mengeluarkan beberapa receh untuk memanjakan mulut dan perut, kalau lagi nga malas, saya selalu mencoba mengkonsumsi makanan yang bergizi tanpa lihat harga lagi, dunia sudah berubah guys, semua terasa indah. Disaat sakit, tentu selalu ada buah segar atau roti bisajadi keduanya, tentu dengan biaya yang lebih dibanding hari biasa.

Tapi apakah penyakit-penyakit sudah malas menghampiri saya? Tentu saja Tidak, dunia memang benar-benar berputar, sekarang. jika isi kantong ada, maka semakin banyak penyakit yang mengintai, benarkah itu? cobalah bertanya kepada orang-orang berkantong tebal, yang dengan enteng mengatakan murah untuk harga tiket pulang pergi Jakarta - Belanda, dan tentunya orang itu bukan saya!.

Dan waktu memang benar-benar mengubah keadaan, tak dikira, hanya masalah saya begadang membaca buku semalaman hingga azan berkumandang, flu dan demam bisa dengan cepat menghampiri, saya hanya membela diri, ini bukan masalah UMUR tapi masalah Kebiasaan #hiks.

Kesimpulannya, singkat dan padat bahwasanya Sehat itu penting dan jauh lebih murah.

Oh iya saya hampir lupa, ada hal-hal yang sama sekali tidak berubah, Saya menjalani semua itu tetap sendirian. #bicaraKeTembok.


Kamis, 03 April 2014

B.

Sayang, mungkin kamu sudah tidur dilarut ini, saya masih terjaga, entah kenapa malam ini saya memilih terjaga daripada harus segera terlelap. Tentu kamu tau hari besok masih sangat lelah untuk saya tapi saya merasa, "terlalu" jika malam ini terlewat begitu saja.

Ada semangat yang muncul dari sebuah buku sastra yang baru saja saya baca, tentu tak akan saya ceritakan isi buku tersebut disini, kamu bisa meminjamnya nanti, itupun jika kamu mau. Ada banyak hal menarik diceritanya, kata-kata yang membukakan mata, rasa, kepekaan, semangat, jatuh, kesendirian dan tentunya Cinta.

Sayang, tahukah kamu betapa susahnya saya untuk mecintai? benar-benar mencintai?. Banyak dari orang-orang mengatakan kalau saya terlalu memilih, apakah itu salah? bagi saya tidak, tidak sama sekali. Pernahkah kamu mendengar mitos, jika ketika seorang bayi terlahir dimuka bumi, sebelumnya, tuhan telah menanyakan dia 2 pilihan, Hidup atau Mati, dengan kata lain, si bayi lahir dengan bernafas atau si bayi lahir tanpa nafas, pernahkah kau dengar? ku harap kau pernah mendengarnya, sehingga kita tidak perlu membuang-buang banyak waktu untuk mendebatkannya.

 Jika mitos itu benar, sungguh arogannya manusia jika ingin hidup tanpa adanya pilihan. Tentu saya musti memilih, mana yang sesuai dengan hati, rasa dan penglihatan. Dalam urusan cinta kepada seseorang, tentu akan banyak pilihan jika kita mau mencari, tapi itu tentu bagi mereka yang mau mencari, jika tidak? hanya tuhan yang tau. Dalam bercinta, pilihan harus menyertainya, sayang, kamu musti tau kalau saya terlalu takut bermain dengan perasaan apalagi sampai melukainya, jika hal itu terjadi, apapun akan terasa hambar, tak ada yang enak dilakukan, semua hambar.

Tentu kamu mau bertanya, bagaimana bisa saya tau hal itu akan terjadi, sementara jam terbang saya untuk urusan ini sangat sedikit, bahkan nyaris tak ada.

Jangan, jangan sampai kamu menanyakannya, saya akan menertawaimu jika sampai kamu menanyakannya.

Seperti banyak orang berkata, kita tidak perlu menggunjungi Red Light District untuk mengerahui tempat itu seperti apa, sama saja seperti cinta, saya tidak perlu harus bersusah-susah dahulu pacaran kemudian putus dan merasakan sakit hati dan putus asa itu seperti apa, cukuplah saya melihat orang-orang disekeliling saya menderita karena patah hati untuk mengerti rasa pata hati itu seperti apa, kita harus belajar dari apa yang kita lihat, rasa dan amati, jika tidak kita akan telat jauh dibelakang orang.

sayang, mungkin kamu akan bosan dengan tulisan saya kali ini, saya agak bergerutu terhadap orang-orang yang terlalu menggampangkan cinta, pastilah mereka tak salah karna itu hak mereka, tapi saya rasa kita sepakat bahwa orang menilai kepribadian kita dari apa yang mereka lihat, alangkah indahnya jika kita terus terlnilai baik dimata sebagian orang, tentu semua orang mau hal seperti itu.

Oh iya, mungkin saya terlalu berani menggunakan kata sayang dalam tulisan kali ini, tapi saya merasa harus memberanikannya malam ini karena kamu adalah orang yang terpilih oleh hati, rasa dan penglihatan saya , saya tau itu tapi tentu kamu tidak.

Sabtu, 22 Maret 2014

A.

Kini, kembali lagi rasa itu mengalir menggelitik perasaan dan pikiran, jarang ini terjadi dan tentu kamu tau, ketika ini terjadi kepada siapaun itu, dunia akan terasa coklat, manis dan lembut.

Kenapa?, kamu musti tau, ketika objek itu datang mengisi pikiran, memenuhi ronga-rongganya, tak ada tempat yang lain untuk beradu, cuman dia, objek itu.

Kenapa begitu?, Apakah kau pernah merasakan rasa gembira yang tak terkira? melihat hal biasa jadi luar biasa setelah sesaat pertemuanmu dengan seseorang? pernah? oh tentulah kau pernah merasakannya.

Em, dia tau?, Saya rasa tidak, untuk apa juga dia musti tau, saya senang merasakan ini sendiri, mungkin untuk saat ini, mungkin selamanya, cukup kamu yang tau, karna persatuan takkan pernah terjadi, mungkin kamu pikir saya egois, tak mau berbagi kesenangan, ah bosan, saya tak pernah mengharapkan orang senang karna perbuatan saya, karna akhirnya saya yakin kalau rasa itu tumbuh dari dalam diri setiap orang, hanya saja banyak orang yang tak pernah sadar akan itu, kasihan,  orang - orang itu kasihan. Untuk saat ini saya menyimpulkan bahwa tugas saya adalah Peduli dan mau menerima, karna itu adalah kunci untuk hidup bahagia dan membahagiakan, tentu kamu tau maksud saya.

Em, bagaimana dia?, yah biasa-biasa saja, kamu musti tau, kalau situasi ini bukan yang pertama untuk saya, cukup banyak yang terjadi di waktu lalu, hanya sadja, entah mengapa saya masih mau melakukan ini, rasa ini, terlalu membahagiakan.

***
Apakah rasa itu bisa di ukur?

Coba kamu lihat keatas, apakah bulan terlihat jelas?,

Tidak. Sebentar lagi pasti hujan.

Coba perhatikan lagi, bintang-bintang dengan anggun mengelilinginya, saya melihatnya.

Kamu mulai gila.

Bisa jadi, tapi saya yakin itu tidak 100% tepat, karna saya sadar kebahagian ini hanya sementara, akan berakhir sama dengan yang telah terjadi diwaktu lalu, lucu, saya seakan berubah menjadi seorang peramal yang sangat bijak dan yakin akan apa yang akan terjadi nanti, Kamu tau, ini hanya rasa dan nafsu?, ya, rasa dan nafsu bukan yang lain, saya menyayanginya tapi tak mengharapkan hal sama, itulah rasa, dan saya juga menginginkannya tapi tak mengharapkan hal yang sama darinya, itulah nafsu, mereka bukan yang lain.
***

Jumat, 14 Februari 2014

Kelud Eruption

Alarm berdering mengaung-ngaung, dengan malas-malasan saya memaksakan berjalan menuju meja belajar tempat sumber suara, malam masih pekat, jendela saya tertutup agak rapat, oh 03.13 dini hari ternyata dan karena masih ngantuk berat, saya hanya mematikan alarm dan kembali menarik selimut menikmati mimpi.

Handphone kembali berdering, saya kembali terbangung, sebuah pesan dengan nomor tanpa nama masuk, oh ternyata ini pesan masuk yang ke - 2, masih dengan mata yang malas saya membaca pesan, inti dari isi pesan adalah "Hari ini libur kerja dikarenakan abu vulkanik yang sangat tebal". Mata langsung melek lebar, kaget, dengan buru-buru saya lari keluar kamar, dan ternyata semua sudah putih kelabu, debu hinggap hampir disemua sudut halaman kos, di motor-motor yang terparkir, bahkan sampai menutupi pohon alpokat yang tumbuh subur di halaman. semua putih kelabu.

Halaman Kost yang Tertutup Debu Vulkanik
Pikiran saya kembali melayang menuju 4 tahun lalu, ini Merapi, pikiran saya tidak tanggap, masih ngambang, masih melayang, nyawa saya belum 100 persen kembali, oh tuhan, beat jantung semakin mencepat. Dengan agak sedikit lari saya kembali ke kamar untuk meneguk air, menenangkan diri.

Saya duduk diam di atas tempat tidur, agak lama, saya tidak takut dengan apa yang terjadi diluar sana, tapi memang, saya khawatir, yang tanpa terasa membuat mata saya basah, saya tidak nangis, oh mungkin lebih tepatnya tidak menitikkan air mata, ingatan saya benar-benar kembali ke 4 tahun lalu.

Ketika merapi meletus 4 tahun lalu, status saya masih menjadi mahasiswa, saat itu malam hari, debu vulkanik mulai berjatuhan dan posisi saya masih di kost yang jaraknya kurang dari 20 KM dari merapi. Arus deras masyarakat dari arah utara menguasai jalan kaliurang yang dihari biasanya dibagi menjadi 2 jalur, tapi malam itu, arus masyarakat yang melarikan diri ke arah selatan dari utara menguasai keseluruhan jalan, orang-orang dengan dipenuhi debu berlarian, saya binggung, pikiran campur aduk dan ngerinya tinggal saya yang ada dikosan, akhirnya saya menghubungi seorang teman, si Eko, seorang putra minang yang sekarang sudah menjadi reporter di Metro TV. Dia menerobos arus pengungsi, oh saya merasa bersalah sebenarnya membahayakan seorang teman, tapi jujur, saat itu saya tidak punya pilihan lain.

Dan tragedi meletusnya Merapi 4 Tahun lalu berakhir dengan senyuman di Pulau Dewata.

Mengetahui bahwa gunung kelud lah yang saat ini meletus membuat saya agak lebih tenang, tapi saya merasa debu vulkanik gunung kelud ini lebih tebal dibanding debu vulkanik merapi kemarin, padahal jarak antara gunung kelud dan kota jogja lebih dari 200 KM, wow dasyat.

Akhirnya saya mencari tau melalui internet dan Sokmet, yang hasilnya adalah Gunung kelud yang sudah terpantau gerakannya ,dari hari-hari sebelumnya sudah dikhawatirkan akan meletus, dan tengah malam di 13 februari 2014 hal yang di takutkan benar-benar terjadi, Kelud dengan ledakan dahsyat berhasil memuntahkan jutaan meter kubik vulkanik, menurut beberapa info, debu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Kelud hampir sama dengan muntahan debu vulkanik merapi 4 tahun silam, hanya sadja merapi membutuhkan lebih dari 10 hari untuk mengeluarkan muntahannya itu sementara Gunung Kelud hanya membutuhkan beberapa jam sadja,jadi bisa kita bisa bayangkan kekuatan ledakan gunung kelud semalam.

Hari jumat 14 Februari 2014, Kota Jogja mendung, sempat terdengar beberapa kali petir tapi toh hujan tak jua turun, hari yang kelam, debu dimana-mana dan saya memilih mengurung diri dikamar, saya ingin melipir ke Bali lagi, tapi mengingat rute yang musti ditempu, 3 hari sungguh sangat tidak cukup, belajar dari pengalaman sebelumnya, jika tak penting, saya akan tetap mengurung diri di kamar, be save, karna debu vulkanik sangat gampang terhirup dan itu sungguh mematikan.

Pulau jawa dengan rekor menjadi salah satu pulau dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia dan memiliki gunung-gunung api teraktif di dunia wajar menjadi perhatian jika suatu bencana terjadi. Lihat sadja ketika Gunung api sinabung mengamuk dan Banjir bandang di manado terjadi, banyak media lebih memilih meliput banjir jakarta, padahal 2 bencana yang terjadi diluar pulau jawa tersebut memiliki status bencana yang sangat serius, tapi media lebih memilih memediakan banjir jakarta yang biarpun dikata, apa yang terjadi di jakarta adalah bencana tahunan, setiap tahun terjadi tapi yah itulah Pulau Jawa, pusat negara ada di pulau ini semua yang terjadi bisa menjadi ladang media mendapatkan bahan untuk di suguhkan, selalu menjadi pusat perhatian, itulah Pulau jawa, daya tarik yang takkan pernah ada habisnya.

Hari ini Indonesia kembali berduka, belum juga musibah banjir jakarta, banjir bandang di Manado dan Erupsi di Sinabung selesai, kelud ikut mengamuk, memuntahkan isi perutnya, sayang jika kita tidak mengambil hikma dari musibah yang beruntutan terjadi ini, tidak usalah kita mengaitkan tragedi ini dengan agama atau hal-hal lain yang kebetulan hari perayaan tepat saat bencana-bencana tersebut terjadi, lebih baik kita kembali melihat diri masing-masing, bukannya itu jauh lebih bijak?.



Sabtu, 08 Februari 2014

Home.

"Ibarat nyari pacar, nyari tempat tinggal juga nga kalah susah"

oh iya tentunya ini nga berlaku bagi si Boy yang ganteng, kaya, baik hati dan tidak sombong, pintar dll yang tentunya nga musti susah-susah nyari tambatan hati. Tapi tentunya dalam perburuan hunian semua orang punya nasip yang sama, nasip yang nga akan pernah memihak pada satu kaum, kaya miskin, tua muda, keren jelek, tinggi pendek, pintar bodoh, atau PNS Swasta, semua memiliki hak yang merata untuk memiliki hunian yang sesuai dengan kriteria masing-masing, tapi yah tetap saja, finansial yang menentukan. 

Sudah beberapa weekend ini saya mutar-mutar keliling kota nyari hunian baru yang pas, tapi sampai sekarang masih juga belum ketemu. Sejak sebulan lalu saya memutuskan untuk mencari hunian baru, pengennya sih deket kantor biar bisa jalan-jalan aja kalau mau ke kantor, bebas 24 jam yah kalau bisa sih yang campur cowok cewek, udah ada isinya biar nga repot-repot lagi, ada tempat nyuci dan jemur pakaian dan yang terakhir bisa bawa hewan piaraan. 

Karena kantor letaknya di daerah sagan, saya mulai mencari-cari di sekitaran sagan, ada beberapa kost didaerah tersebut, tapi yah nga sesuai dengan kriteria, ada yang udah keren tapi kosongan + nga bisa bawa hewan piaraan dan musti nge Loundry, oh ya, yang paling penting yang satu ini, musti ada tempat nyuci dan tempat jemuran, oke, jangan tanya mengapa, sudah hampir 2 tahun lalu saya berhenti gunain jasa loundry pakaian kalau nga kepepet, alasanya simple, nyuci sendiri pasti lebih bersih apalagi baju putih dan pakaian nga ada yang hilang. 

Ngomong-ngomong soal kostan, selama di perantauan dan beberapa kali pindah hunian bahkan sempat jadi nomad, saya menilai kosan saya waktu di Bali adalah yang terbaik. Luas, full property, ada dapurnya, kamar mandi dalam, tempat jemuran, AC dan campur dan yang penting nga Mahal-mahal amat. Ngomong-ngomong masalah kost - kost an campur, untuk kawasan jogja sendiri, sedikit yang menyediakan fasilitas mewah ini, ada, tapi musti juga ada harga, karena kebanyakan hunian seperti ini diberlakukan oleh kost-kost ekslusif yang notabenenya harga sewanya bukan untuk kalangan menengah ke bawah.

Saya enggan berkomentar kenapa saya musti pindah hunian, padahal kalau dikatakan, hunian saya saat ini sudah lumayan pas, deket dari kantor, kiri-kanan tempat makan, temen-temen asik semua, nga berisik dan yang paling asik sih, ibu & bapak kostnya nga keberatan kalau uang kostnya di tunda bayarnya, suatu waktu saya dengar bapak kost ngomong "Udah, Sama Bapak itu nyantai aja, nanti aja kalau ada duit baru bayar". Tapi yah, kelakuan mutlak hampir semua manusia yang nga pernah terpuaskan oleh keadaan. It's happen to me now. Mutlak.

Ini sudah weekend kesekian, dan saya memutuskan untuk istirahat dalam perburuan hunian baru, saya ingin nyantai saja di kamar, nungguin pakaian yang belum juga kering tapi bentar lagi mau hujan, sambil ngopi dan malas-malasan. Mungkin aktifitas minggu ini sedikit larut, sehingga saya lebih memilih menikmati hari dari balik jendela kamar. Mungkin nanti, entah kapan, saya akan melakukan perburuan lagi, demi untuk memanjakan diri yang tak berhenti terpuaskan.




Sabtu, 25 Januari 2014

Move On

"Kata banyak orang, manusia itu harus bisa move on."

Juli 2009, anadalo-key.blogspot.comuntuk pertamakalinya terbentuk, saya mempunyai harapan, si blog yang baru lahir tersebut bisa memuat kisa-kisah seru dari sebuah perjalan, sebagai seorang pemula yang berbau kencur dan berpantat biru, tulisan-tulisan yang dimuat tentu jauh dari standar layak, namun hal tersebut tak membuat tangan ini malu untuk terus menekan tombol-tombol kecil komputer menjadi sebuah kata-kata yang saya sendiri katakan "Cerita".

Saya membuat sedikit tulisan selama si blog eksis, lebih dari 2000 penayangan, kurang dari 70 cerita, dan hanya beberapa komentar. Saya santai saja dengan reting serendah itu, bukannya apa, tapi saya sadar, saya sadar bahwa kualitas tulisan dan konten pada sebuah blog akan sangat mempengaruhi perhitungan-perhitungan tersebut.

Saya mengingat, suatu cerita sederhana yang saya bagi saat kemesraan saya dengan skripsi berlangsung hingga mentari terbit, kunjungan saya ke Bali, Buton, Semeru dan beberapa tempat yang dapat dihitung dengan jari, tentang kegalauan saya ketika kerja tak kunjung menghampiri  hingga kegembiraan saat saya melepaskan beban yang menimpa, saya mengingat semua.

Suatu ketika, saya membuat sebuah ruang yang lebih besar untuk tulisan-tulisan saya, sebuah website terlahir, hasil kerja keras tentunya. Tapi, saya merasa kurang cocok dengan rumah baru yang hampir sukses saya bangun, selalu ada yang kurang dalam pengamatan ini, saya merasa tidak percaya diri dengan kehadiran rumah baru tersebut, dan kalian bisa menebak, saya menghancurkannya dan kembali meniduri si blog, saya telah gagal move on.

Sampai akhirnya dipenghujung 2013 saya merasa harus membuat rumah baru, saya ingin pindah, membuat sesuatu yang mendukung saya sebagai seorang yang "terlahir kembali". Saya ingin lebih sering bercerita, berbagi pengalaman dan hal-hal yang menarik yang bisa dibagi, tentu dengan kualitas yang lebih baik dan wadah yang lebih simple.

Hari berlanjut, pencarian alamat dan nama berlangsung cukup serius, diselah-selah kerjaan yang menumpuk dikantor saya menyempatkan diri untuk sekedar menengok perkembangannya, merapikan yang belum jadi sampai kelihatan rapi, setidaknya menurut pandangan saya pribadi. Hingga terpilihlah lost-wild.blogspot.com lost yang dapat diartikan tersesat dan wild yang berarti liar, mungkin 2 kata tersebut dapat mewakili saya dan para pengunjung rumah saya nanti, saya berharap begitu.

Hingga tiba malam ini, waktu yang campur aduk, si anadalo-key.blogspot.com yang telah menemani saya selama ini, wadah saya berbagi harus saya tinggalkan, awalnya saya berfikir untuk menghapus-nya selama-lamanya, tapi saya sungguh tak tega, benar benar tak tega. Sehingga saya memilih untuk men-drafkan semua cerita yang telah terpajang selama ini, si anadalo masih bisa di akses tentunya, tapi tak ada satu cerita yang terpajang di dindingnya, itu lebih baik dan bijak mustinya.

Saya masih harus memperbaiki tulisan, agar siapapun pengunjung ke rumah saya yang baru, betah berlama-lama. Kalau kata Agustinus, masih harus banyak membaca, menulis dan mengamati. Tentu di rumah baru, saya harus lebih baik, lebih rajin membersihkan agar tak berdebu, harus lebih dan lebih.

Dan 26 Januari 2013 lost-wild-blogspot.com terlahir, 23 tahun yang lalu juga, untuk pertamakalinya tangisan saya berkumandang didunia ini, saya berharap dirumah yang baru, isinya semakin banyak dan berkualitas begitu juga dengan pribadi ini, semakin berumur semakin berisi dan merunduk, terimakasih tuhan untuk selalu menjaga saya hingga saat ini, syukur saya selalu kepadamu, banyak pelajaran yang kau tunjukkan selama ini, saya menunggu yang lain karna saya menginginkan perubahan, agar selalu dapat mengingatmu hingga nanti saat kau memanggil jiwa ini kemabali ke sisimu. Amin.



My Best Sunset in 2013